Senin, 17/06/2024 - 07:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Setan pun ‘Berjuang’ Menggoda Manusia

JAKARTA — Ulama Alquran, Ibn Al-Jazari (Imam al-Jazari al-Dimasyqi) menjelaskan bagaimana ‘perjuangan’ setan dalam menggoda manusia agar mengikuti jalannya. Ini dia jelaskan dalam kitabnya, Al-Nasyr fii Al-Qira’at Al-‘Asyr.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Setan hanya ingin menggoda manusia dan menghancurkannya. Setan tersembunyi dan tidak terlihat,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Allah SWT berfirman, “Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al A’raf ayat 27)

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Imam al-Jazari juga menukil sebuah hadits, yang di dalamnya Nabi Muhammad SAW bersabda:

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 قال صلى الله عليه وسلم: ((إن الشيطان يَجري من ابن آدم مجرى الدم))

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Sesungguhnya setan itu mengalir ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darahnya.” (HR. Muslim, diriwayatkan dari jalur Anas bin Malik RA)

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Imam al-Jazari menjelaskan, godaan setan itu berbahaya dan siasat yang digunakan pun sungguh luar biasa. Setan berusaha menggoda manusia sampai terjatuh ke dalam kekafiran dan masuk neraka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Dan jika setan tidak mampu menuntunnya kepada kekafiran, bahkan ke tingkat yang paling besar, maka dia tidak akan berhenti sampai dia membawanya ke tingkat yang paling besar yang bisa dia bawa, meskipun itu lebih kecil dari kekafiran, sehingga menyebabkan dia terjerumus ke dalam kesesatan,” jelas Imam al-Jazari.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Melayani Jamaah Haji Lansia yang Romantis

Namun, bila setan masih tidak mampu melakukan hal itu, maka ia akan menggoda manusia agar melakukan dosa besar. Dan jika masih tidak mampu, setan menyebabkan manusia melakukan dosa kecil.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Jika tidak mampu lagi, maka ia akan membuat seseorang mengurungkan niat melakukan amal shaleh dengan menyibukkannya pada sesuatu yang mubah. Bila setan tidak mampu menyibukkan seorang hamba dengan sesuatu yang mubah atau sesuatu yang jauh dari fadhilah, maka ia menggodanya melalui perasaan ‘ujub, sombong dan riya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Godaan setan yang terakhir itu ibarat pintu yang bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan, kemuliaan, ilmu (ulama), keberanian dan semacamnya. Dengan demikian, orang yang memiliki kemuliaan seperti itu perlu mewaspadai celah-celah godaan setan.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

“Karena ketika setan tidak mampu membuat seorang hamba meninggalkan suatu kewajiban, atau melakukan sesuatu yang diharamkan, maka setan mendatanginya melalui pintu masuk yang tersembunyi ini dan menggagalkan amal shalehnya tanpa disadari,” demikian penjelasan Ibn al-Jazari.

Itulah sebabnya Allah SWT dalam Alquran banyak menyebut ihwal setan dan mencelanya sekaligus memerintahkan umat Muslim untuk memohon perlindungan agar dijauhkan dari godaan setan.

Allah SWT berfirman, “Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Yusuf Ayat 53)

Dalam Surah lain, Allah SWT berfirman, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS An-Nazi’at Ayat 40-41)

Berita Lainnya:
Istri Ambil Uang Suami untuk Sedekah tanpa Izin, Bolehkah?

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada Abu Bakar bagaimana cara memohon perlindungan kepada Allah SWT, sebagaimana hadits Abu Hurairah. Rasul mengajarkan agar senantiasa mengucapkan “أعوذ بالله من شرِّ نفسي” (a-‘uudzu billaahi min syarri nafsi) ketika hendak berbuat sesuatu.

Setidaknya ada lima amalan yang bisa dilakukan sebagai cara untuk terlindungi dari setan. Pertama, tidak henti-hentinya memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan. Karena memohon perlindungan kepada Allah SWT punya dampak yang luar biasa besar dalam menahan dan mengendalikan godaan setan.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Araf Ayat 200, “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Kedua, adalah berkomitmen tidak lalai menunaikan ibadah shalat dan mengerjakannya tepat waktu. Shalat adalah ibadah yang utama dan memiliki pengaruh terhadap diri seorang Muslim. Setan pun tidak punya kekuatan merasuki jamaah Muslim yang sedang mengerjakan shalat.

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan Ibn Hibban melalui jalur Abu Ad-Dar, Nabi Muhammad SAW memberi peringatan soal keutamaan shalat berjamaah. Nabi SAW bersabda, “Tiga orang berada di suatu kampung atau perkampungan badui dan mereka tidak melaksanakan shalat berjamaah. Maka setan telah merasuki mereka. Karena itu, lakukan shalat berjamaah, karena serigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari jamaah”.

Ketiga, istiqamah dalam membaca Alquran seperti membaca permulaan dan akhir Surat Al-Baqarah, Ayat Kursi, dan konsisten mengucapkan dzikir pagi, sore dan menjelang tidur. Jika Muslim melakukan ini; Dia membentengi dirinya dan keluarganya dari setan.

Sumber:

 https://www.alukah.net/sharia/1061/143770/#_ftn4

 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا الكهف [28] Listen
And keep yourself patient [by being] with those who call upon their Lord in the morning and the evening, seeking His countenance. And let not your eyes pass beyond them, desiring adornments of the worldly life, and do not obey one whose heart We have made heedless of Our remembrance and who follows his desire and whose affair is ever [in] neglect. Al-Kahf ( The Cave ) [28] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi